Hal Ini Perlu Diketahui Orangtua

Blog Aang Menjadi orangtua memang bukanlah hal yang mudah. Selain harus menjalankan kewajibannya terhadap perkembangan dan pertumbuhan keluarga, orangtua juga sebagai penentu arah kemana bahtera rumah tangganya akan dibawa. Dari situlah, semoga sepercik coretan sederhana ini menjadi pedoman kecil untuk menjadi orangtua yang ideal terhadap keluarga.
Hal Ini Perlu Diketahui Orangtua

1.      Komunikasi
Komunikasi adalah suatu hubungan antara dua orang atau lebih, dimana hubungan tersebut terdapat suatu pesan yang dapat dimaksud untuk dipahami. Karena itulah komunikasi antara orangtua dan anak harus terjalin dengan baik dan rapi agar menciptakan keharmonisan hubungan antara keduanya.
Dalam banyak kasus tidak sedikit anak yang mengalami cacat dalam bersosialisasi karena kurangnya komunikasi dengan orangtuanya yang akhirnya berdampak pada anak yang tidak peduli dengan kondisi lingkungan sekitar, tidak dapat berkomunikasi dengan baik bahkan tidak bisa mengungkapkan isi hatinya.
Suatu komunikasi dalam keluarga memang harus terjalin baik. Pada beberapa kesempatan, seharusnya orangtua mengadakan pendekatan komunikasi terhadap anak sehingga suatu interaksi dapat terjalin antara keduanya.
Jika orangtua ingin meminta sesuatu seperti apa yang diharapkan, seharusnya memakai cara yang halus alias tidak kaku layaknya bos dan karyawan. Jadikan anak sebagai mitra kerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Karena bagaimanapun juga orangtua harus melindungi dan mengayomi anaknya.
Contoh: “Nak, bantu mama masak ya. Biar cepat matang lalu kita makan bersama-sama”

2.      Humor
Humor adalah suatu keadaan bersifat lucu, dimana keadaan tersebut juga menggelikan hati seseorang. Sikap seperti ini masih ada kaitannya dengan berkomunikasi, tidak ada salahnya dalam berkomunikasi diselingi juga humor-humor untuk menghangatkan suasana.
Misalnya menggunakan kalimat “tidak langsung” tapi langsung mengena ke sasaran dengan kata lain suatu sindiran yang bersifat segar dan positif. Namun dalam menyampaikan sebuah humor juga perlu kehati-hatian, karena bagaimanapun juga sebuah humor terkadang bisa membuat orang lain tersinggung bahkan mengungkapkan kemarahannya.

3.      Pendekatan
Pendekatan adalah suatu perbuatan baik secara proses ataupun cara untuk mendekati sesuatu. Dalam melakukan pendekatan kepada anak sebaiknya diselaraskan sesuai usia dan jiwanya. Misalnya melakukan pendekatan pada anak yang masih duduk di bangku sekolah dengan menanyakan bagaimana peningkatan akademiknya di sekolah, melakukan pendekatan pada anak yang mulai menginjak usia remaja dengan menanyakan teman-temannya, melakukan pendekatan pada anak yang mulai menginjak dewasa dengan menanyakan asmaranya, dan lain sebagainya.
Melakukan pendekatan kepada anak sesuai dengan usia dan jiwanya juga menanamkan sifat keadilan. Dimana sebagai orang tua tidak melakukan hal yang selalu sama pada anak yang usia dan jiwanya berbeda. Karena usia dan jiwa yang berbeda juga memiliki kebutuhan yang berbeda juga.
Pendekatan jiwa bisa dilakukan dengan misalnya tidak bersikap memanjakan kepada anak saat anak ingin mandiri. Namun, prinsip membiarkan sendiri juga bisa membuat anak menjadi buntu ketika anak menjadikan orang tua adalah segala-galanya.
Artinya, orang tua harus mampu menyeimbangkan antara mengikuti keinginan anak dengan memasukkan apa yang menjadi keinginan orang tua. Dalam hal ini perlu sekali sebagai orang tua mempertajam telinga dan hatinya.

4.      Diskusi
Diskusi adalah suatu pertemuan yang dijadikan untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Tidak berbeda dengan cara mendidik anak dengan diskusi terhadap masalah yang sedang hangat, hal ini dapat mananamkan kepekaan anak terhadap hal-hal yang terjadi. Perlu diketahui pula disini bahwa apa yang dibicarakan bukanlah hal yang penting namun cara penyampaiannya.
Misalnya berdiskusi ringan dengan anak membicarakan tentang masalah-masalah yang sedang hangat diperbincangkan oleh banyak orang dan mendengarkan pendapat-pendapatnya, sejauh mana pandangan anak terhadap masalah tersebut.
Berdiskusi ringan seperti ini juga menanamkan sifat anak untuk tidak takut mengungkapkan pendapatnya. Sedikit demi sedikit akan membuat pola pikir anak semakin tajam untuk menganalisa suatu masalah.

5.      Agama
Agama adalah suatu sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) kepada Tuhan yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Sangat penting dilakukan untuk menanamkan nilai agama pada anak sejak dini, karena hal tersebut merupakan sebuah pondasi dimana anak akan menjalani kehidupan di masa yang akan datang.
Menanamkan pendidikan agama pada anak merupakan satu hal penting yang menjadi kewajiban diantara tiga hal pokok yang wajib diberikan pada anak yaitu memberikan nama saat kelahiran dan menikahkannya di usia dewasa. Pendidikan agama yang tertanam pada anak akan membuatnya taat beribadah, berbakti pada kedua orang tua dan bergaul dengan orang lain secara benar sesuai ajarannya.

6.      Hobi
Hobi adalah suatu pekerjaan yang biasanya digunakan dalam waktu tenggang yang dianggap sebagai bukan pekerjaan bukan utama namun bersifat istimewa. Tidak disangka, hobi terkadang membuat seseorang memiliki nilai lebih. Misalnya anak yang memiliki hobi membaca, akan tertanam pengetahuan tentang berbagai hal. Memiliki hobi memancing juga akan menanamkan sifat kesabaran.
Suatu hobi yang dikenalkan oleh orang tua dengan bertindak secara bersama-sama akan menanamkan sikap keakraban dalam keluarga. Suasana santai dan menyenangkan akan mudah tercapai. Dengan begitu hukum timbal balik akan berlaku, apa yang diinginkan orang tua akan mudah diserap, dicerna, dipahami oleh anak dan sebaliknya.

7.      Suasana
Suasana adalah suatu kondisi atau keadaan yang terjadi dalam lingkungan sekitar. Keadaan dalam rumah yang rapi, indah, nyaman dan damai akan semakin dekat dengan hadis “rumahku adalah surgaku”. Yah, rumah yang nyaman tidak jauh bagaikan surga di dunia. Dengan begitu, akan menanamkan kepribadian seperti itu pula yakni rapi, indah, nyaman dan damai.
Rumah adalah awal dari segalanya, artinya jangan jadikan rumah hanya untuk berlindung dari panas dan hujan. Namun, jadikan rumah sebagai sarana mendidik anak untuk menyempurnakan kehidupan yang bahagia dan sejahtera.

8.      Kewajiban
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan atau tidak boleh ditinggalkan untuk mencapai suatu tujuan. Setiap individu pasti memiliki kewajiban dan hak (jangan disebut hak dan kewajiban karena kewajiban harus selalu diutamakan maka hak-hak akan tercapai dengan sendirinya).
Kewajiban orang tua tidaklah hanya membesarkan anak saja. Mengisi jiwanya baik secara jasmani maupun rohani dengan hal-hal positif untuk menjadikan hal tersebut sebagai pegangan hidupnya adalah hal terpenting untuk disampaikan.
Kewajiban tersebut harus ditanamkan orang tua agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Karena bimbingan dan arahan orang tua sangatlah berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangannya.
Itulah hal-hal yang perlu diketahui orang tua untuk mendidik anaknya oleh Ayid Sutisno dalam majalah Bulanan Perkawinan dan Keluarga No. 379 Tahun 2004 yang diterbitkan oleh Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (P4) Pusat dibawah perlindungan Kementerian Agama Republik Indonesia. , 

editor: Blog Mahfudz Irfan. 
Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga kita menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah untuk mewujudkan negara yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur. Amin ya robbal alamin.
Semoga setuju J , jika ada kesalahan atau kekurangan mari kita diskusikan bersama lewat kolom komentar. 

Komentar