"Batik" Coretan Kebanggaan Harus Dilestarikan

Mahfudz Ha-eR Semarang - Mendengar kata “batik”, setiap orang pasti langsung berfikir tentang berbagai karya coretan di atas kain. Yupz…karya asli negeri ini memang sudah mendunia. Walaupun hanya sekedar coretan secara penglihatan, namun makna dibalik coretan tersebut sangatlah berharga bagi berbagai suku yang ada di Indonesia. Dari beberapa ragam suku tersebut, terciptalah berbagai coretan yang menggambarkan masing-masing adat, budaya dan kultur lainnya pada masing-masing suku.
Batik
Oleh karenanya, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait Batik Indonesia yang semakin berkembang. Warisan budaya Indonesia ini sempat diklaim oleh Negara tetangga kita, yakni Malaysia yang menyatakan bahwa batik adalah budaya yang berasal dari negaranya. Menanggapi klaim tersebut, pemerintah Indonesia pun pada akhirnya berinisiatif untuk mendaftarkan batik ke UNESCO. Dan tidak lama kemudian, warisan ini telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009 oleh UNESCO.

Sejarah Batik
Secara historis, batik sangat erat hubungannya dengan Kerajaan Majapahit dan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa pada masa dahulu.Perkembangan batik dengan gencar berlangsung di masa kerajaan Mataram pada tahun 1600-1700.Pada kurun waktu itulah batik meluas ke seantero Jawa.Untuk keperluan upacara dan busana bangsawan, para seniman keratin menciptakan berbagai macam motif batik. Kemudian, Keraton Solo dan Yogyakarta, selaku penerus Mataram,mulai memperkaya motif batik warisan leluhurnya. Pada masa itu, batik yang dihasilkan kebanyakan batik tulis.Sedangkan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I selesai atau sekitar tahun 1920-an.
Awalnya, batik dikerjakan hanya terbatas di dalam lingkungan keratin saja. Namun, karena banyak dari pengikut raja yang tinggal di luar keratin,maka kesenian batik ini dibawa keluar keratin dan dikerjakan di rumah masing-masing. Tidaklama kemudian, kesenian batik ini banyak ditiru oleh orang-orang terdekat pengikut raja, dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita untuk mengisi waktu luang. Maka, batik yang awalnya hanya digunakan oleh raja dan keluarga keratin,menjadi pakaian rakyat yang banyak digemari, baik wanita maupun pria.
Semula, batik hanya dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori.Namaun dewasa ini (era modern), batik yang sudah menjadikan kain tradisional Indonesia juga dibuat di atas bahan lain, seperti sutra, polyester, rayon, dan sintetis lainnya. Di samping itu, cara pembuatannya juga mengalami banyak perubahan. Selain batik tulis (yaitu batik yang motif batiknya dibentuk dengan tangan), kini juga ada batik cap, patik printing (menggunakan mesin cetak otomatis), batik painting, dan sablon.
Rounded Rectangle: Semula batik hanya dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori.Namun kini, batik yang sudah menjadi kain tradisional Indonesia juga dibuat di atas bahan lain, seperti sutra, polyester, rayon, dan bahan sintetis lainnya.
Di luar teknik yang telah disebutkan di atas, ada juga teknik pembuatan betik dengan cara mengecatkan langsung pewarna pada kain menggunakan kuas untuk membuat motif atau citra-citra tertentu. Bahkan, belakangan ini ada juga beberapa orang yang mencoba meperkenalkan cara membuat batik dengan cara menyemprotkan langsung tinta ke kain menggunakan alat yang disebut air brush. Biasanya, motif yang dihasilkan adalah motif-motif pop dan kontemporer.
Perkembangan batik banyak dilakukan pada masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta. Kesenian batik merupakan kesenian gambar diatas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanyasebatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya.
Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing. Dalam perkembangannya lambat laun pekerjaan batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.

Sejarah Teknik Batik
Jika dilihat secara historis, batik berasal dari suku Jawa. Pasalnya, istilah batik berasal dari kosa kata bahasa Jawa, yaitu amba dan titik. Amba berarti menulis/mencoret dan titik adalah motif. Seni pewarnaan kain dengan teknik perintang pewarnaan menggunakan malam adalah salah satu bentuk seni kuno. Penemuan di Mesir menunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan diketemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia, teknik serupa batik juga diterapkan di Tiongkok semasa Dinasti T'ang (618-907) serta di India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794). Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, serta Suku Soninke dan Wolof di Senegal. Sedangkan di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.
Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (sejarawan Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik.
G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu. Detil ukiran kain yang menyerupai pola batik dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan buddhis dari Jawa Timur abad ke-13. Detil pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini. Hal ini menunjukkan bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat dibuat dengan canting telah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal.
Legenda dalam literatur Melayu abad ke-17, Sulalatus Salatin menceritakan Laksamana Hang Nadim yang diperintahkan oleh Sultan Mahmud untuk berlayar ke India agar mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan pola 40 jenis bunga pada setiap lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia membuat sendiri kain-kain itu. Namun sayangnya kapalnya karam dalam perjalanan pulang dan hanya mampu membawa empat lembar sehingga membuat sang Sultan kecewa. Oleh beberapa penafsir, serasah itu ditafsirkan sebagai batik.
Dalam literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi Gubernur Inggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Pada 1873 seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.
Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Pada saat yang sama imigran dari Indonesia ke Wilayah Persekutuan Malaysia juga membawa Batik bersama mereka.
Sekarang batik sudah berkembang di beberapa tempat di luar Jawa, bahkan sudah ke manca negara. Di Indonesia batik sudah pula dikembangkan di Aceh dengan batik Aceh, Batik Cual di Riau, Batik Papua, batik Sasirangan Kalimantan, dan Batik Minahasa.

Budaya Batik
Nelson Mandela dan Soeharto
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia (Jawa) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.

Batik Masa Kini
Dulu, batik identik dengan acara resmi, seperti rapat, pesta pernikahan dan lain sebagainya. Tetapi kini, batik sudah mengalami perkembangan. Sekarang, sering kali kita menyaksikan anak muda menggunakan batik untuk ke sekolah, kampus, bahkan jalan-jalan santai.
Dengan semakin berkembangnya tren kehidupan ini, aneka desain baju batik semakin popular dan beragam, seperti baby doll, balon, kerut, dan lain-lain. Tidak salah jika terdapat sebuah pernyataan bahwa setiap lemari pakaian orang Indonesia dapat dipastikan terdapat kain batik didalamnya.
Selain popular di kalangan masyarakat Indonesia, batik juga terkenal di kalangan masyarakat dunia. Warisan leluhur ini ternyata mampu menembus pasaran mancanegara. Batik telah menjelajah hingga ke Eropa, Australia, Asia, Afrika, dan Amerika. Umunya, batik diekspor dalam bentuk kain panjang, kemeja, dan busana wanita. Banyak pula yang dipasarkan dalam wujud seprai, sarung bantal, dan taplak meja. Sebagai produk busana. Perkembangan batik tidak lepas dari tren mode (perkembangan pasar saat ini)
Batik Couple - bajubatiksekar.com
Batik Couple (bajubatiksekar.com)
Tidak mengherankan jika batik mengalami perkembangan yang pesat, baik menyangkut pola hiasan, warna dan coraknya. Motif batik tradisional yang didominasi oleh lukisan binatang dan tanaman sempat bergeser pda motid abstrak seperti awan, relief candi, dan wayang. Hanya saja, semua motif batik yang kini bermunculan tetap bertumpu pada pakem tradisional.
Sebagai akibat dari perkembangan batik tersebut, warisan budaya Indonesia ini sempai diklaim oleh Negara tetangga kita, yakni Malaysia yang menyatakan bahwa batik adalah budaya yang berasal dari negaranya. Menanggapi klaim tersebut, pemerintah Indonesia pun pada akhirnya berinisiatif untuk mendaftarkan batik ke UNESCO.
Dalam rangka mendapat pengakuan sebagai warisan budaya dunia, pemerintah Indonesia harus melewati berbagai proses yang panjang. Hasilnya, pada tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO mengukuhkan batik Indonesia sebagai global cultural heritage (warisan budaya dunia) yang berlangsung di Perancis.Harapan dan tujuan pemerintah dan para pihak yang terkait dengan dikukuhkannya batik ini adalah memperkuat legitimasi Indonesia dalam pengembangan batik sebagai salah satu warisan budaya.
Selanjutnya, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 2 Oktober menjadi hari Batik Nasional, dan mengajak masyarakat untuk memakai batik.Ini dilakukan sebagai wujud kebanggaan bangsa Indonesia terhadap batik yang telah mendapat pengakuan dunia dan menjadi warisan budaya yang patut dikembangkan. Hal ini juga membuktikan bahwa batik adalah milik Indonesia yang kaya akan nilai budaya dan filosofo yang tinggi.
Kepedulian pemerintah dalam memperjuangkan batik Indonesia sehingga bati mendapat pengukuhan dari UNESCO tidak terlepas dari esensi cultural dan historis batik Indonesia. Nilai budaya dari batik antara lain terkait dengan ritual pembuatan, ekspresi seni, simbolisme ragam hias, dan identitas budaya daerah. Pembuatan batik di beberapa daerah yang diawalidengan ritual khusus bertujuan untuk memberikan estetika dan filosofi terhadap batik secara mendalam.

Corak batik
Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga memopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.

Cara Pembuatan
Batik Tulis - navakashop.com
Batik Tulis (navakashop.com)
Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.

Jenis Batik
Berbagai jenis batik bisa dilihat juga dari berbagai sudut pandang, diantaranya:
1.      Menurut teknik
a.    Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
Batik Cap - kratonpedia.com
Batik Cap
(kratonpedia.com)
b.   Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
c.    Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih.
2.      Menurut motifnya
a.    Batik Pecinan / Cina
Batik Pecinan - dgi-indonesia.com
Batik Pecinan
(dgi-indonesia.com)
Keturunan para perantau cina di Indonesia, selain membuat batik untuk dirinya sendiri juga membuat untuk keperluan bisnis. Batik pecinan atau batik cina ini memiliki cirri khas warna yang variatif dan cerah. Motif yang digunakan banyak menggunakan unsur cina, seperti burung Hong, burung Merak dan Naga. Pada zaman dulu batik cina berbentuk sarung yang dipadukan dengan kebaya Encim sebagai busana khas wanita keturuna cina di Indonesia.
b.    Batik Belanda
Batik yang dihasilkan oleh warga keturunan Belanda mempunyai ciri khas tersendiri.motif yang digunakan kebanyakan adalah motif bunga-bungaan yang banyak terdapat di Eropa, seperti tulip dan juga tokoh-tokoh cerita dongeng yang terkenal disana.
c.    Batik Rifa’iyah
Batik Rifa'iyah - faja12.blogspot.com - baltyra
Batik Rifa'iyah
(faja12.blogspot.com) - (baltyra.com)
Batik ini adalah batik yang mendapat pengaruh agama Islam. Dalam budaya Islam, motif-motif yang berhubungan dengan benda bernyawa tidak boleh digambarkan sama persis seperti aslinya.
d.   Batik Keraton
Batik Keraton - gpswisataindonesia.blogspot
Batik Keraton
(gpswisataindonesia.blogspot.com)
Pembuat batik di daerah Pekalongan seringkali membuat batik dengan motif batik Keraton Yogyakarta atau Surakarta. Motif hiasan yang digunakan batik keraton ini biasanya Memakai semen, cuwiri, parang, dll.
e.    Batik Jawa baru
Batik Jawa Baru - omitimut.blogspot
Batik Jawa Baru
(omitimut.blogspot.com)
Batik jawa baru diproduksi sesudah era batik jawa Hokokay. Motif dan warna lebih sederhana daripada batik jawa Hokokay.namun ciri khasnya masih sama  yaitu Bermotif pagi sore tanpa tumpal. Motif rangkaian bunga & lung-lungan.
f.    Batik Jlamprang/ batik Nitik
Batik Jlamprang atau Nitik - batikunik.com
Batik Jlamprang atau Nitik
(batikunik.com)
adalah pengembangan dari motif kain potola dari india yang berbentuk geometris. Batik ini biasanya berbentuk bintang atau mata angin dan menggunakan ranting yang ujungnya berbentuk segi empat.
g.    Batik terang bulan
Batik Terang Bulan - belindomag.nl
Batik Terang Bulan (belindomag.nl)
Batik terang bulan merupakan suatu desain batik yang ornamennya hanya dibagian bawah saja. ,baik berupa lung-lungan atau ornamen pasung. Sedangkan atasnya kosong atau Cuma berupa titik-titik. Batik ini juga banyak yang menyebut dengan batik gedong atau ram-raman.
h.    Batik cap kombinasi tulis
Batik Cap kombinasi Tulis - batiksaga
Batik Cap kombinasi
Tulis (batiksaga.com)
Batik kombinasi tulis sebenarnya hampir sama dengan batik cap, dimana proses kedua atau sebelum disoga, diretes atau dirining oleh pembatik tulis sehingga batik terlihat seperti tulis.
i.     Batik 3 negeri
Biasanya dalam satu kain terdapat warna merah biru soga, terkadang juga warna biru diganti ungu dan hijau.
j.    Batik sogan pekalongan
Batik ini mengalami 2 proses. Proses pertama latar putih dan terkadang ada coletan. Lalu batik ditanahi penuh atau ornament plataran berupa titik halus baru setelah disoga. Batik soga ini masih terlihat klasik.
k.    Batik tribusana
Batik ini merupakan batik gaya baru. Kebanyakan menggunakan motif lung-lungan lajuran. batik tribusana ada yang polos ada juga yang tidak.
Batik Tribusana - batik-tjahaja-baru-craft.blogspot.com
Batik Tribusana
(batik-tjahaja-baru-craft.blogspot.com)
Batik Tulis Tiga Negeri - rumahbatikpekalongan.com
Batik Tulis Tiga Negeri
(rumahbatikpekalongan.com)
Batik Sogan - life.viva.co.id
Batik Sogan (life.viva.co.id)

l.     Batik pangan / peta
Batik yang biasanya dikerjakan di waktu luang setelah pergi mengurus sawah.
m.   Batik coletan
n.    Batik kemodelan
Batik klasik yang berasal dari Solo dan Yogya.
o.    Batik osdekan
Desain batik yang multi warna.pada kain batik akan timbul satu warna, kemudian akan dibatik lagi, lalu ditimpa dengan warna lagi, baik itu warna tua, muda atau warna lain.
Batik Peta
Batik Coletan - www.tokopedia.com
Batik Coletan - (www.tokopedia.com)
Batik Kemodelan - nuryaman-tritas.blogspot.com
Batik Kemodelan - (nuryaman-tritas.blogspot.com)

p.    Batik modern
Batik yang pewarnaannya menggunakan model baru, berupa gradasi, urat kayu, maupun rintang broklat. Komposisi gaya batik ini popular pada era 80’n.
q.    Batik kontemporer
Batik Kontemporer - narendrabatik.wordpress.com
Batik Kontemporer
(narendrabatik.wordpress.com)
Batik kontemporer sebenarnya suatu kain batik yang tidak lazim disebut batik,tetapi masih menggunakan proses pembuatan yang sama seperti membuat batik.
r.     Batik cap
Adalah jenis batik yang cara membatiknya menggunakan alat berbentuk cap atau stempel, baik proses coletan maupun keliran.
s.     Batik Remukan
Batik Remukan - bibolbatikstyle.blog.com
Batik Remukan
(bibolbatikstyle.blog.com)
Salah satu jenis teknik pembuatan batik yang cukup unik adalah baik remukan. Disebut remukan karena proses pembuatan batik ini telah dimodifikasi, yaitu degan memecahkan malam pada pola batik yang telah kering, sehingga pada proses pencelupan warnanya meresap pada retakan malam yang telah terbentuk.
t.    Batik Mega Mendung
Menurut sejarahnya, di daerah Cirebon terdapat pelabuhan yang ramai disinggahi berbagai pendatang dari dalam maupun luar negeri. Salah satu pendatang yang cukup berpengaruh adalah pendatang dari Cina yang membawa kepercayaan dan seni dari negerinya.
Batik Mega Mendung - smp-prosit.com
Batik Mega Mendung
(smp-prosit.com)
Dalam Sejarah diterangkan bahwa Sunan Gunung Jati yang mengembangkan ajaran Islam di daerah Cirebon menikah dengan putri Cina bernama Ong Tie. Istri beliau ini sangat menaruh perhatian pada bidang seni, khususnya keramik.Motif-motif pada keramik yang dibawa dari negeri Cina ini akhirnya mempengaruhi motif-motif batik hingga terjadi perpaduan antara kebudayaan Cirebon-Cina.
Motif mega mendung melambangkan pembawa hujan yag dinati-nantikan sebagai pembawa kesuburan, dan pemberi kehidupan. Motif ini didominasi dengan warna biru, mulai biru muda hingga biru tua.Warna biru tua menggambarkan awan gelap yang mengandung air hujan, pemberi penghidupan, sedangkan warna biru muda melambangkan semakin cerahnya kehidupan.
u.    Batik Sido Mukti dan Sido Mulyo
Batik Sidomukti - kesolo.com
Batik Sidomukti (kesolo.com)
Setiap motif pada batik tradisional klasik selalu memiliki filosofi tersendiri. Motif Sido-Mukti biasanya dipakai oleh pengantin pria dan wanita pada acara perkawinan, dinamakan juga sebagai Sawitan (sepasang). Sido berarti menerus atau menjadi dan Mukti berarti hidup dalam berkecukupan dan kebahagiaan. Jadi dapat disimpulkan motif ini melambangkan harapan akan masa depan yang baik, penuh kebahagiaan untuk kedua mempelai.
Selain Sido Mukti, motif Sido Asih yang maknanya hidup dalam kasih sayang. Masih ada lagi motif Sido Mulyo yang berarti hidup dalam kemuliaan dan sido luhur yang bearti dalam hidup selalu berbudi luhur. Ada pula motif yang bukan sawitan kembar, tetapi biasanya dipakai pasangan pengantin yaitu motif Ratu Ratih berpasangan dengan Semen Rama, yang melambangkan kesetiaan istri kepada suaminya. Sebenarnya masih banyak lagi motif yang bisa dipakai pasangan pengantin, semuanya diciptakan dengan melambangkan harapan, pesan, niat dan tekad baik kepada pasangan pengantin.
v.     Motif Truntum
Batik Truntum - rantingkemuning.wordpress.com
Batik Truntum (rantingkemuning.wordpress.com)
Boleh dibilang motif truntum merupakan simbol dari cinta yang bersemi kembali.Menurut kisahnya, motif ini diciptakan oleh seorang Ratu Kraton Yogyakarta.Sang Ratu yang selama ini dicintai dan dimanja oleh Raja, merasa dilupakan oleh Raja yang telah mempunyai kekasih baru.Untuk mengisi dan menghilangkan kesedihan, Ratu pun mulai membatik.Secara tidak sadar Ratu membuat motif berbentuk bintang-bintang di langit yang kelam yang selama ini menemaninya dalam kesendirian.Ketekunan Rati dalam membatik menarik perhatian Raja yang kemudian mendekati Ratu untuk melihat pembatikannya. Sejak itu Raja selalu memantau perkembangan pembatikan Sang Ratu, sedikit demi sedikit kasih sayang Raja terhadap Ratu tumbuh kembali. Berkat motif ini cinta Raja bersemi kembali atau tum-tum kembali, sehingga motif ini diberi nama Truntum, sebagai lambing cinta Raja yang bersemi kembali.
w.    Batik Sogan
Batik Sogan - life.viva.co.id
Batik Sogan (life.viva.co.id)
Salah satu jenis batik bernuasa klasik dengan warna dominan variasi dari warna coklat.Dinamakan batik sogan karena awal mulanya, proses pewarnaan batik ini menggunakan pewarna alami yang diambill dari batang kayu pohon soga tingi. Batik sogan memang jenis batik yang identik dengan daerah keratin Jawa yaitu Yogyakarta dan Solo, motifnya pun biasanya mengikuti pakem motif-motif klasik kraton. Sogan Yogya dan Solo juga dapat dibeakan dari warnanya.Sogan Yogya dominan berwarna coklat tua kehitaman dan putih, sogan Solo berwarna coklat-oranye dan coklat.
x.    Batik Pagi Sore
Batik Pagi Sore - agus-setiawant.blogspot.com
Batik Pagi Sore (agus-setiawant.blogspot.com)
Satu kain batik dibuat dengan dua desain motif yang berbeda.Pagi hari kita menggunakan motif satu, maka sore harinya kita dapat mengenakan motif yang berbeda dari sisi kain yang lainnya, jadi terkesan kita memakai 2 kain yang berbeda padahal kita hanya memakai 1 lembar kain.
Sekarang jarang sekali orang memakai kain kebaya (jarik) untuk sehari-hari, tetapi motif pagi/sore masih banyak dibuat pada produk batik lainnya. Batik pagi sore memang alternatif untuk memiliki ragam batik dengan biaya terbatas.
3.      Menurut daerah asal:
a.     Batik Pekalongan
Batik Pekalongan termasuk batik pesisir yang paling kaya akan warna. Ciri khas batik pesisir, ragam hiasnya biasanya bersifat naturalis. Motif batik Pekalongan sangat bebas, dan menarik, meskipun motifnya terkadang sama dengan batik Solo dan Yogya, seringkali dimodifikasi dengan variasi warna yang atraktif.
b.    Batik Tiga Negeri
Motif batik Tiga Negeri merupakan gabungan batik khas Lasem, Pekalongan dan Solo, pada jaman colonial wilayah memiliki otonomi sendiri dan disebut negeri. Yang membuat batik ini memiliki nilai seni tinggi adalah prosesnya. Konon menurut para pembatik, air disetiap daerah memiliki pengaruh besar terhadap pewarnaan, dan ini masuk akal karena kandungan mineral air tanah berbeda menurut letak geografisnya. Maka dibuatlah batik ini di masing-masing daerah.
Pertama, kain batik ini dibuat di Lasem dengan warna merah yang khas, seperti merah darah. Setelah itu kain batik tersebut dibawa ke Pekalongan dan dibatik dengan warna biru, dan terakhir kain diwarna coklat sogan yang khas di kota Solo.Mengingat sarana transportasi pada zaman itu tidak sebaik sekarang, maka batik Tiga Negeri ini dapat dikatakan sebagai salah satu masterpiece batik.
c.    Batik Banyumas
Batik Banyumas - map.unsoed.ac.id
Batik Banyumas (map.unsoed.ac.id)
Perkembangan batik  di Banyumas berpusat di daerah Sukaraja dibawa oleh pengikut-pengikut Pangeran Diponegoro setelah selesainya peperangan tahun 1830, mereka kebanyakan menetap didaerah Banyumas. Pengikutnya yang terkenal waktu itu ialah Najendra dan dialah mengembangkan batik celup di Sokaraja.Bahan mori yang dipakai hasil tenunan sendiri dan obat pewarna dipakai pohon tom, pohon pace dan mengkudu yang member wana merah kesemuan kuning.
Lama kelamaan pembatikan menjalar pada rakyat Sokaraja dan pada akhir bad ke-XIX berhubungan langsung dengan pembatik didaerah Solo dan Ponorogo. Daerah pembatikan di Banyumas sudah dikenal sejak dahulu dengan motif warna khususnya dan sekarang dinamakan batik Banyumas.Seelah perang dunia kesatu pembatikan mulai pula dikerjakan oleh Cina disamping mereka dagang bahan batik.
d.    Batik Ciamis
Batik Ciamis - budaya-indonesia.org
Batik Ciamis (budaya-indonesia.org)
Pembatikan dikenal di Ciamis sekitar abad ke-XIX setelah selesainya peperangan Diponegoro, dimana pengikut-pengikut Diponegoro banyak yang meninggalkan Yogyakarta, menuju ke selatan.Sebagian ada yang menetap didaerah Banyumas dan sebagian ada yang meneruskan perjalanan ke selatan dan menetap di Ciamis dan Tasikmalaya sekarang. Mereka ini merantau dengan keluarganya dan ditempat baru menetap menjadi penduduk dan melanjutkan tata cara hidup dan pekerjaannya.
Sebagian mereka ada yang ahli dalam pembatikan sebagai pekerjaan kerajinan rumah tangga bagi kaum wanita. Lama kelamaan pekerjaan ini bisa berkembang pada penduduk sekitarnya akibat adanya pergaulan sehari-hari atau hubungan keluarga. Bahan-bahan yang dipakai untuk kainnya hasil tenunan sendiri dan bahan catnya dibuat dari pohon seperti : mengkudu, pohon tom, dan sebagainya.
e.    Batik Betawi
Batik Betawi - rumahukm.com
Batik Betawi - (rumahukm.com)
Pembatikan di Jakarta dikenal dan berkembangnya bersamaan dengan daerah-daerah pembatikan lainnya yaitu kira-kira akhirabad ke-XIX.Pembatikan ini dibawa oleh pendatang-pendatang dari Jawa Tengah dan mereka bertempat tinggal kebanyakan didaerah-daerah pembatikan. Daerah pembatikan yang dikenal di Jakarta tersebar didekat Tanah Abang yaitu : Karet, Bendungan Ilir dan Udik, Kebayoran Lama, dan daerah Mampang Prapatan serta Tebet.
Jakarta sejak zaman sebelum perang dunia kesatu telah menjadi pusat perdagangan antar daerah Indonesia dengan pelabuhannya Pasar Ikan sekarang. Setelah perang dunia kesatu selesai, dimana proses pembatikan cap mulai dikenal, produksi batik meningkat dan pedagang-pedagang batik mencari daerah pemasaran baru. Daerah pemasaran untuk tekstil dan batik di Jakarta yang terkenal ialah: Tanah Abang, Jatinegara dan Jakara Kota, yang terbesar ialah Pasar Tanah Abang sejak dari dulu sampai sekarang. Batik-batik produksi daerah Solo, Yogya, Banyumas, Ponorogo, Tulungagung, Pekalongan, Tasikmalaya, Ciamis dan Cirebon serta lain-lain daerah, bertemu di pasar Tanah Abang dan dari sini baru dikirim kedaerah-daerah diluar Jawa. Pedagang-pedagang batik yang banyak ialah bangsa Cina dan Arab, bangsa Indonesia sedikit dan kecil.
f.    Batik Luar Jawa
Batik Kalimantan - muhammadtegaralfirdausy.blogspot.com
Batik Kalimantan
(muhammadtegaralfirdausy.blogspot.com)
Dari Jakarta, yang menjadi tujuan pedagang-pedangang di luar Jawa, maka batik kemudian berkembang di seluruh penjuru kota-kota besar di Indonesia yang ada di luar Jawa, daerah Sumatra Barat misalnya, khususnya daerah Padang, adalah daerah yang jauh dari pusat pembatikan dikota-kota Jawa, tetapi pembatikan bisa berkembang didaerah ini. Sumatra Barat termasuk daerah konsumen batik sejak zaman sebelum perang dunia kesatu, terutama batik-batik produksi Pekalongan (saingnya) dan industri tenun tangan yang terkenal “tenun Silungkang” dan “tenun plekat”.
Pembatikan mulai berkembang di Padang setelah pendudukan Jepang, Dimana sejak putusnya hubungan antara Sumatra dengan Jawa waktu pendudukan Jepang, maka persediaan-persediaan batik yang ada pa
da pedagang-pedagang batik sudah habis dan konsumen perlu batik untuk pakaian sehari-hari mereka.Diambah lagi setelah kemerdekaan Indonesia, dimana hubungan pedagang-pedangang batik yang biasa hubungan dengan pulau Jawa menari jalan untuk membuat batik sendiri.

Kesimpulan
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literature internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing.
Batik Lukis - rt36kampoengcyber.com
Batik Lukis (rt36kampoengcyber.com)
Perkembangan batik banyak dilakukan pada masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta. Kesenian batik merupakan kesenian gambar diatas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanyasebatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya.Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Dalam perkembangannya lambat laun pekerjaan batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang.
Sekarang sudah banyak jenis batik yang ada di Indonesia. dari awal perkembangan batik sampai sekarang masih banyak jenis batik yang tetap mempertahankan konsistensi cara pembuatan dari awal sampai akhir pembuatan. Banyak makna yang ada dalam batik, proses pembuatan batik masih tetap sama, hanya mungkin sudah banyak yang menggunakan alat dan teknologi yang modern, sehingga pembuatannya menjadi lebih cepat.
Sampai sekarang masih banyak orang yang terus membuat motif-motif batik baru. Perkembangan batik sampai sekarang masih terus terjadi namun tetap mematuhi aturan yang sudah dari dulu ada dan tetap dipertahankan sampai sekarang.

Referensi :

Link