Mahfudz Ha-eR Semarang - Artikel ini akhirnya saya putuskan untuk saya angkat dalam blog saya
setelah saya menonton video berdurasi 20 menit. Video tersebut membawaku ke dalam suasana yang memberikanku
sepercik pengetahuan yang sangat berarti. Tentang apa dan bagaimana suatu paham
dalam Islam ini yang kini telah menyebar sebagai ajaran Islam yang hampir
membumi.
Setelah saya melihat dan mendengarkan saya memutuskan untuk
mengangkatnya sebagai referensi kita untuk selalu berhati-hati terhadap
berbagai ajaran yang menyesatkan yang justru membawa kita ke dalam kehidupan
yang suram bukan semakin tenang sebagai hakikat tujuan beragama.
Dengan Judul:
Benarkah Wahabi
sebagai suatu konspirasi (persekongkolan) Yahudi untuk Menjatuhkan Islam dari
Dalam?
Semoga tujuan awal kita tercapai, amiiin J
Apa itu Wahabi?
Wahabi adalah suatu pemahaman dari Muhammad Ibn Abdul Wahab. Pemahaman
ini dinisbatkan kepada nama bapaknya yakni Abdul Wahab sebagai wahabi bukan
pada namanya sendiri sebagai Muhammadi. Hal ini merupakan ijtihad para ulama’
agar umat Islam tidak keliru pada ajaran Islam yang sebenarnya dari Nabi Muhammad
SAW.
Siapa Muhammad Ibn Abdul Wahab?
Muhammad Ibn Abdul Wahab lahir pada 1701 M di Kampung Ainiyah, Najd,
Arab Saudi. Kemudian wafat pada tahun 1793 M. Muhammad Ibn Abdul Wahab adalah
seseorang yang lemah pikiran dan gagap, bahkan ayahnya (Abdul Wahab) dan
kakaknya menganggap dirinya sebagai anak yang tidak siuman (tidak sadar).
Muhammad Ibn Abdul Wahab sangat terpengaruh pada ajaran Ibn Taimiyah
yang mengasaskan ajaran Mujassimah. Kemudian Muhammad Ibn Abdul Wahab
mengembara ke Basrah dan berguru pada Syekh Muhammad al-Majmu’i. Muhammad al-Majmu’i
adalah Mister Hamper, seorang orientalis dan agent Yahudi dari British
(Britania Raya). Hamper juga seorang pakar Ilmu Islam berbahasa Arab, Turki,
Persia yang telah lama mempelajari tentang Islam di Turki dan Irak. Muhammad
al-Majmu’i kemudian merasywah (menyuap) Ibn Abdul Wahab dengan hadiah kawin
mut’ah (kontrak) dengan 2 orang agent perempuan Yahudi yang menyamar sebagai
muslimah yakni Safiadi dari Ispahan dan Asiadi dari Siraj. Maka dengan mudah Yahudi
mengatur Ibn Abdul Wahab semaunya, yakni mengajarkan ajaran baru dalam Islam sesuai
rancangan Yahudi. Dengan ajaran tersebut, Ibn Abdul Wahab mengajarkan kembali
ke kampung halamannya (Kampung Ainiyah). Namun, ajaran tersebut langsung
ditolak, bahkan Ibn Abdul Wahab diusir oleh ayahnya (Abdul Wahab) yang
merupakan Ulama Sunni.
Membentuk Kerajaan Arab Saudi (Kerjasama Yahudi, Keluarga al-Saud dan
Golongan Wahabi)
Setelah diusir oleh ayahnya (Abdul Wahab), Muhammad Ibn Abdul Wahab
terus menyebarkan ajarannya di seluruh Najd. Dalam perjuangan menyebarkan
ajarannya, Muhammad Ibn Abdul Wahab terus dipantau oleh Mister Hamper serta
disokong oleh Raja British. Muhammad Ibn Abdul Wahab membawa misi Yahudi pada
para pemimpin Arab.
“Jika Engkau menolong
Kami. Maka Engkau akan Kami jadikan pemimpin di seluruh wilayah Najd”
Pada tahun 1747 M, Muhammad Ibn Abdul Wahab bertemu dengan Muhammad Ibn
Saud. Muhammad Ibn Saud adalah keturunan Yahudi yang menguasai kawasan
Dzurriyyah. Muhammad Ibn Saud setuju dengan tawaran tersebut. Maka bergabunglah
Muhammad Ibn Abdul Wahab dengan Muhammad Ibn Saud untuk mengembangkan ajaran
Wahabi, diantaranya adalah “Barang siapa yang tidak ikut Wahabi dianggap sesat,
kafir, halal darah dan hartanya dirampas”.
Dengan fatwa tersebut, orang-orang yang tidak ikut ajaran Wahabi maka
dibunuh dan hartanya dirampas. Lalu, Kaum Wahabi melancarkan serangan ke dalam
dan luar wilayah Najd, seperti Yaman, Hijaz serta sekitar Syria dan Irak.
Mereka membantai 300 laki-laki di Kampung al-Fusul Kota al-Ahsa serta merampas
harta mereka. Pasukannya terus melakukan kekejaman ke seluruh Arab. Barangsiapa
yang taat kepada ajarannya, wajib berbaiat. Sedangkan jika melawan, maka akan
dibunuh dan dirampas harta miliknya.
Diantara umat Islam yang paling banyak dibunuh adalah keturunan
Rosulullah. Namun, ada diantaranya yang sempat melarikan diri ke Malaysia dan
Indonesia. Lalu, peninggalan-peninggalan Rosulullah dimusnahkan, agar umat
Islam tidak lagi membesarkan nama Rosulullah dan keturunannya.
Pada tahun 1793, Muhammad Ibn Abdul Wahab meninggal dunia. Namun,
ajaran Wahabi semakin berkembang dengan sokongan keluarga al-Saud dan British
atau Yahudi. Dinasti as-Saud dan golongan Wahabi terus meluaskan wilayah
jajahannya, hingga pada tahun 1912 berjaya menguasai seluruh wilayah Najd.
Yahudi mencetuskan Revolusi Arab untuk menjatuhkan Empire (Kerajaan) Islam
Utsmaniyyah. Ketika pemimpin Empire (Kerajaan) Utsmaniyyah telah diserang
penyakit WAHN, agenda Yahudi selanjutnya ialah menghapus pemerintahan para
Syarif Makkah yang bertindak sebagai penjaga Haromain (dua tanah suci: Makkatul
Mukarromah dan Madinatul Munawwaroh).
Kemudian Yahudi melantik T.E. Lawrence. Lawrence adalah agent British
yang menyusup ke Bangsa Arab. Lawrence juga seorang saintish yang menguasai 6
bahasa dunia termasuk Bahasa Arab. Lawrence sangat menguasai kawasan dan
peradaban Bangsa Arab dan dikenal dengan Laurence of Arabia. Lawrence mengesan
siapakah tokoh pemimpin Arab yang menginginkan kekuasaan. Ditemukanlah Syarif
Husein yang merupakan wakil Empire (Kerajaan) Utsmaniyyah di Haromain. Lalu, Lawrence berhasil menghasut dan menipunya untuk membebaskan diri dari Empire
(Kerajaan) Islam Utsmaniyyah. Lawrence menyuburkan semangat nasionalisme di
Negara-Negara Arab untuk menentang bangsa Turki yang merupakan pemimpin Empire
(Kerajaan) Islam Utsmaniyyah. Lawrence juga seorang Gay atau Homosex yang
sanggup melakukan apa saja untuk menawar mangsanya.
Hubungan Lawrence dan Syarif Husein sangat dekat, bahkan menjadi karib
utama Amir Faisal (putra Syarif Husein). Amir Faisal sangat berpihak pada
British dan sejak itulah Kerajaan Arab menjadi tali baru British. Atas nasihat Lawrence, Syarif Husein mengirim surat rahasia memohon bantuan tentara British
dengan menjadikan Syarif Husein sebagai penguasa seluruh wilayah Arab. Maka
dengan mudah Lawrence mengendalikan keluarga ini untuk menguasai wilayah-wilayah
Arab sesuai permintaan Yahudi.
Mulai tahun 1915 M, British mulai menguasai wilayah Irak. Akhirnya
1917 M, British menguasai seluruh kawasan Palestina. Tentara British yang
dipimpin oleh Jenderal Allenby, memasuki wilayah Palestina pada 9 Desember 1917
M. Kemudian Allenby menginjak makam Shalahuddin dan berkata, “Hari ini, Perang
Salib sudah berakhir!”
Pada tahun 1918 M, para Tentara Kolonial British menduduki pusat pemerintahan
Turki Utsmaniyah yang berpusat di Istanbul. Perjanjian Faisal dan Weizmann
ditandatangani pada 3 Januari 1918 M dalam persidangan di Paris, Prancis.
Weizmann adalah presiden pertumbuhan zionis dunia dan setelah perjanjian
tersebut Weizmann menjadi presiden pertama Negara Israel, Irak diserahkan
kepada Amir Faisal, Yerusalem atau Palestina diserahkan pada Kristen dan Baitul
Maqdis diserahkan pada Yahudi.
Perjanjian Loution
Pada tahun 1922 M atau usainya Perang Dunia I, Persidangan Loution diadakan.
Persidangan tersebut membuahkan hasil sebuah perjanjian diantaranya:
1.
Sistem Khilafah Islam ditamatkan
2. Khalifah
dibuang diluar Negara
3. Harta
khalifah dirampas
4.
Kerajaan Turki Baru ditumbuhkan atas dasar
Sekular di bawah pimpinan Mustafa Kamal.
Selain itu, Negara-negara jajahan Turki Utsmani diambil alih sebagai
jajahan oleh British, Prancis dan Italia.
Lord Charlton dengan sombongnya berkata, “Hakikatnya, Turki telah
dimusnahkan dan tidak akan bangkit lagi. Karena kita telah menghilangkan kekuatannya
yakni Khilafah Islamiyah atau Sistem Pemerintahan Islam.”
Yahudi melantik Saudi dan
Wahabi sebagai penguasa Haromain.
Setelah jatuhnya Empire (Kerajaan) Turki Utsmani, Negara-negara kecil
seperti Kuwait, Yaman dan lainnya diserahkan pada kabilah-kabilah yang telah
ditunjuk Yahudi. Negara-negara kecil tersebut seluruhnya telah ditaklukkan oleh
penjajahan British, Prancis dan Italia. Janji-janji yang telah dilontarkan pada
Syarif Husein untuk diangkat sebagai penguasa seluruh wilayah Arab adalah omong
kosong. Balasan atas penghianatan Syarif Husein pada Islam ini berakhir pada
diangkatnya sebagai pemimpin atas wilayah Jordan yang kecil dan miskin.
Pada tahun 1925 M, keluarga as-Saud berjaya dan berhasil menguasai
Kota Suci Makkah daripada Syarif Husein. Abdul Aziz as-Saud dinobatkan menjadi
Raja Hijaz di Masjidil Haram Makkah pada 10 Januari1926 M. Pada tahun 1932 M
setelah menguasai sebagian besar Semenanjung Arab, Ibn Saud menamakan tanah
gabungan Najd dan Hijaz sebagai Arab Saudi. Kemudian Abdul Aziz Ibn Saud
menobatkan dirinya sebagai Raja Arab Saudi dengan sokongan pihak British
sekaligus menjadikan paham Wahabi sebagai agama resmi Arab Saudi dan
dikembangkan di seluruh dunia.
Mengapa Yahudi melahirkan
Wahabi?
1.
Yahudi sangat paham kekuatan Islam. Kekuatan
umat Islam adalah terletak pada ruhnya. Ruh yang kenal, cinta dan takut pada
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu, umat Islam harus dipisahkan dengan
Allah agar umat Islam lemah atau tidak lagi memiliki kekuatan.
2. Yahudi
sangat paham bahwa kehebatan umat Islam karena berjaya dalam menghubungkan
kekuatan ruh dalam kehidupan lahir. Maka hubungan tersebut haruslah dihapuskan.
3. Yahudi
sangat paham bahwa kunci kemenangan umat Islam adalah adanya bantuan ghaib dari
Allah. Maka Yahudi menghapuskan keyakinan terhadap hal-hal ghaib tersebut.
Ulama Sufi dan Tarekat yang mempunyai karomah dikatakan syirik dan dianggap
sesat.
4. Yahudi
juga menganggap bahwa kekuatan Islam terletak pada kecintaannya terhadap
Rosulullah Shollallahu alaihi wasallam, Ahlul Bait dan para Sahabat. Maka
segala peninggalan serta amalan yang menyuburkan kecintaannya itu dimusnahkan
dengan alas an Bid’ah, Khurafat, Kultus dan alas an lain yang diada-adakan.
5. Yahudi
sangat paham bahwa selemah-lemah umat Islam, mereka sangat fanatik terhadap
para Ulama. Oleh karena itu, Ulama baru dan paham gaya baru dilahirkan sesuai
agenda yang telah dirancang Yahudi tersebut.
6.
Untuk menguasai Kota Suci Umat Islam Haromain
(Makkah dan Madinah), Yahudi tidak bisa menghancurkannya seperti tempat-tempat
lainnya. Karena ditakutkan umat Islam seluruh dunia akan bangkit dan menentang
Yahudi.
Kejahatan Wahabi
1.
Membuat fatwa: “Setiap yang Bid’ah itu sesat,
setiap yang sesat itu Neraka”.
2. Membuat
fatwa: “Umat Islam yang tidak mengikuti ajarannya itu sesat. Halal darah dan
hartanya”.
3. Membunuh
keturunan Rosulullah.
4. Menghukumkan
sesat keturunan Rosulullah dan para Sahabat yang utama.
5. Menganggap
alam roh itu tidak ada.
6. Menolak
adanya hubungan antara alam lahir dan alam ruh.
7. Memusnahkan
peninggalan baginda Rosulullah.
8. Dalam
mempelajari ilmu Ushuluddin atau Tauhid menganut paham Ibnu Taimiyah yakni
menganggap bahwa Tuhan itu berjism atau Mujassimah.
9. Dalam
Ilmu Fiqh, diperbolehkan menampal-nampal madzhab.
10. Mengambil
sumber al-Qur’an dan Hadits tanpa Ijma’ Ulama dan Qiyas.
11. Melarang
keras umat Islam berdoa dengan tawasul atau perantaraan.
12. Melarang
menziarahi kubur walaupun makam Rosulullah.
13. Menghancurkan
bangunan di atas tempat lahir Nabi.
14. Melarang
memuji Nabi seperti membaca Qasidah, Barzanji, Burdah, Tahlil dan sebagainya.
15. Melarang
umat Islam merayakan dan memperingati MauliddurRosul, Isra’ Mi’raj dan semua
hari perayaan besar Islam.
16. Melarang
belajar tentang Sifat 20 dan menuduh sesat paham Asy’ari yakni pemahaman kaum
Ahlussunnah wal Jama’ah.
17. Melarang
amalan Tarikat misalnya Naqsabandiyah, Qodiriyah, Muhammadiyah dan sebagainya.
18. Mengundang
Amerika untuk mengeksploitasi kekayaan alam di Timur Tengah.
19. Bersekongkol
dengan Amerika untuk memIbna pangkalan tentara di Arab Saudi.
20. Meminta
bantuan tentara bersekutu dalam Perang Teluk.
21. Mencetuskan
gerakan teroris seperti al-Qaeda, ISIS, dll untuk memburukkan imej Islam.
22. Mengubah
Arab menjadi Negara Yahudi dan Haromain menjadi Kota Yahudi.
23. Berbagai
kejahatan lain yang merupakan konspirasi Yahudi untuk menghapuskan keyakinan
serta kecintaan umat Islam kepada Allah dan Rosulullah yang menyebabkan umat
Islam mengikuti gaya hidup Yahudi dan meninggalkan Tuhan dan Rosulnya.
KALIMAT TERAKHIR
Berpegang teguhlah pada ajaran para Ulama’ yang mengajarkan berbagai
amalan Hablumminallah dan Hablumminannas (seperti Tahlil, Maulid, Istighosah,
Rotib, Manaqib, Tarekat dan lain-lain) yang selalu menghubungkan kita pada
Allah, Rosulullah, Sahabat, Tabi’in, serta para Ulama dan Kyai yang memiliki
jasa besar terhadap tumbuh kembang Islam untuk menjadikan Islam yang Damai.
Waspadalah terhadap ajaran Islam dengan paham yang terlalu keras
seperti membunuh sesama manusia atau sering dikenal dengan Teroris dan jangan
mudah terpengaruh dengan tawaran manis atau hal-hal lain yang bersifat profokasi.
Semoga segera datang para pemimpin dan pejabat yang berniat penuh
membawa kebenaran untuk menuju Negara yang Aman, Damai, Tenteram, Sejahtera dan
sebagainya sesuai keinginan masyarakat kita bersama.
Komentar
Posting Komentar